Jumat, 19 September 2014

RUMAH ADAT YOGYAKARTA

Rumah Adat Yogyakarta
Rumah adat Daerah Istimewa Yogyakarta dinamakan Bangsal Kencono Kraton Yogyakarta merupakan sebuah bangunan Pendopo. Berbentuk pedepoan, halamannya sangat luas, yakni lebih dari 14.000 m2, di halaman itu banyak terdapat sangkar burung dan dihiasi dengan bermacam-macam tumbuhan. Di depan Bangsal Kencono terdapat dua patung dari Gupolo, sang raksasa yang memegang gada (sejenis alat pemukul).
Menurut data sejarah, yang membangun Bangsal Kencono keraton adalah Sultan Hamengku Buwono I pada tahun 1756 M. Dibangunnya padepokan ini digunakan untuk acara-acara kesultanan dan keagamaan,  misalnya Ngabektan yang dilakukan pada hari raya Idul Fitri. Bangsal Kencono Keraton juga digunakan dalam acara peringatan sultan naik tahta atau dalam istilah keratonnya di sebut dengan Jumenengan.
Masyarakat jogja pada awalnya masih terpengaruh dengan agama Hindu. Maka tak mengherankan, jika terdapat ornamen-ornamen yang menunjukkan adanya pengaruh Hindu. Tak hanya itu saja, 7 tiang yang ada di Bangsal Kencono merupakan salah satu asumsi ajaran Hindu, karena di dalam peninggalan agama Hindu, angka tujuh adalah angka yang menunjukkan kesempurnaan. Hal ini juga dikaitkan dengan jumlah langit ada tujuh.
Berdasarkan jenis bangsal, ada dua bangsal lagi yaitu, Bangsal Srimanganti dan Bangsal Sarang Boyo alias Bangsal Tepas Kawedanan Ageng Punokawan Puroyokoyo atau Bangsal Prabeyaksa. Bangsal Srimanganti posisinya di utara dari Bangsal Kencono Keraton. Padepokan Srimanganti kerap digunakan untuk menggelar acara pentas pertunjukkan seni, seperti tari klasik kraton, wayang kulit dan sebagainya. Bahkan, Bangsal Srimanganti juga sering digunakan Sultan untuk menerima tamunya yang tidak resmi alias non formal.

Sebelah selatan Bangsal Kencono Keraton terdapat Bangsal Sarang Boyo. Bangsal ini digunakan untuk menyimpan benda-benda pusaka milik keraton. Namun, padepokan ini tidak terbuka bebas, hanya orang-orang tertentu saja yang boleh memasukinya karena di dalamnya terdapat benda-benda pusaka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar